Kenangan yang lama menjelma
Ingatanku padamu menyala-nyala
Gambaran duka yang lara menerpa
Oh mengapa kau utuskan sengsara
Kau biarkan diriku meronta-ronta
Lantas kau alihkan cintamu padanya
Ooo... sebak rasa ku menahan derita
Pilu hati mengenangkan cinta yang kecundang
Ooo... sayang inikah balasanmu terhadapku
Seorang insan yang amat menyintai dirimu
Kering airmata (kering air mata)
Kesal tetap ada (kesal tetap ada)
Jernih air di muara
Luka tetap ada (luka tetap ada)
Ternyata kau insan yang tak setia
Pengorbananku selama ini tak berharga
Kenangan yang lama kutinggalkan
Tiada guna mengungkit kisah yg lama
Kelak nanti meracun hidupku
Tinggal sayang
Tinggallah pujaan...
Ingatanku padamu menyala-nyala
Gambaran duka yang lara menerpa
Oh mengapa kau utuskan sengsara
Kau biarkan diriku meronta-ronta
Lantas kau alihkan cintamu padanya
Ooo... sebak rasa ku menahan derita
Pilu hati mengenangkan cinta yang kecundang
Ooo... sayang inikah balasanmu terhadapku
Seorang insan yang amat menyintai dirimu
Kering airmata (kering air mata)
Kesal tetap ada (kesal tetap ada)
Jernih air di muara
Luka tetap ada (luka tetap ada)
Ternyata kau insan yang tak setia
Pengorbananku selama ini tak berharga
Kenangan yang lama kutinggalkan
Tiada guna mengungkit kisah yg lama
Kelak nanti meracun hidupku
Tinggal sayang
Tinggallah pujaan...
No comments:
Post a Comment